Saturday, December 10, 2016

One Of My Life Goal

I was a student in a Universitas Brawijaya since 2010. Aku diterima lewat jalur PMDK (saat itu masih ada sebelum jalur undangan). Berawal hanya sekedar iseng aku mencoba untuk mengikuti tes ini dan Thank's God aku ketrima di jurusan Sastra Inggris.

Semester 4 I have to take a break. Why? I'm pregnant. Aku cuti semester 4 dan 5 karena kondisi yang nggak memungkinkan untuk mondar-mandir Malang-Panjen dengan keadaan hamil dan divonis dokter kadar gula darahku tinggi. Banyak yang menyayangkan dan meragukan aku bisa balik ngelanjutin kuliah atau enggak.

Setelah cuti, aku mulai kembali dengan diri yang baru. Di tahun, 2013 aku mulai mengejar apa yang sudah kutinggalkan selama setahun. And it's not easy at all. 

Dengan status baru sebagai Ibu yang memiliki bayi berumur 2 bulan, sebagai istri, dan juga anggota persatuan istri prajurit, Aku harus bergelut membagi waktu antara kuliah, pekerjaan rumah, dan juga perkejaan organisasi.

Is it hard? Absolutely hard babe! Ga sekali dua kali aku harus bolos kuliah karena ada tugas organisasi. Otak dipaksa bekerja keras dua kali lipat.

Mungkin bagi mahasiswa normal yang lain, begitu pulang kuliah yang mereka lakuin makan, tidur, ngerjain tugas and that's it.

And me? 

Sebelum berangkat kuliah, aku harus : jemur si kecil, netek in, mijitin, mandiin, pumping asi, titipin si kecil beserta keperluannya, masak sarapan lanjut makan siang, dan bla bla.

Trus pulangnya?

Boro-boro ngeceng, yang ada jemput si kecil, ngerawat si kecil sampe bobo, sore lanjut kegiatan organisasi, malem masih harus ngerjain tugas kuliah dan organisasi sambil gendong dan nyusuin Jibril.

Capek? iya. Pengen nyerah? sempet. Tapi aku punya keyakinan bahwa apa yang sudah aku lakukan ini adalah bentuk tanggungjawab untuk diriku sendiri. Sebagai orang tua, aku harus cerdas, meskipun ujung-ujungnya ga kerja dan menjadi Ibu rumah tangga, kenapa tidak? Bukankah anak cerdas itu berkat didikan seorang ibu yang cerdas?

Jika banyak wanita sibuk meningkatkan kualitas diri dengan bekerja, bagiku dengan menyelesaikan apa yang sudah menjadi tanggungjawabku adalah salah satu cara untuk meningkatkan kualitas diri.

Setelah jatuh bangun mengerjakan skripsi yang begitu terhambat oleh banyak hal, akhirnya aku dinyatakan lulus. Meskipun IPK hanya mendapat predikat sangat memuaskan, ada bangga sendiri didalam diriku.

Menyesal? engga sama sekali.

Kenapa? Karena meskipun aku harus bergelut kesana kemari, aku tidak melewatkan sedikitpun perkembangan Nur Muhammad Jibril. Malaikatku.




Tidak semua orang mampu melewati apa yang sudah aku lewati sekian tahun untuk mendapatkan gelar ini.

Someone ever said to me, "Perempuan itu pasti hebat. liat aja kata dasarnya, Empu. Empu adalah seseorang yang dimuliakan."

Thank you God, 
for sending me the best people to stand around behind me to push and support me.





Monday, November 21, 2016

Greetings

It such amazing phase to passed the time. Welcome to my blog. A place for me to share everything.
.
.
food
.
.
love
.
.
book
.
.
passion
.
.
arts
.
.
and, everything..